Tuesday, January 5, 2010

Dimana Tuhan

Seperti biasa, seorang lelaki, sebut saja Steve, datang ke sebuah salon untuk memotong rambut dan jenggotnya.

Sambil bercukur Steve pun memulai pembicaraan hangat dengan tukang cukur yang melayaninya.

Berbagai macam topik mereka bincangkan hingga akhirnya Tuhan menjadi subjek pembicaraan.

“Hai Tuan, saya ini tidak percaya kalau Tuhan itu ada” (ujar si tukang cukur)

Mendengar ungkapan itu, Steve terkejut dan bertanya,

"Mengapa anda berkata demikian?".

"Mudah saja, anda tinggal menengok ke luar jendela dan sadarlah bahwa Tuhan itu memang tidak ada.

Tolong jelaskan pada saya, jika Tuhan itu ada, mengapa banyak orang yang sakit? mengapa banyak anak yang terlantar? Jika, Tuhan itu ada, tentu tidak ada sakit dan penderitaan. Tuhan apa yang mengijinkan semua itu terjadi " ungkap siTukang cukur dengan nada yang tinggi".

Steve pun berpikir tentang apa yang baru saja ia dengar, namun ia sama sekali tidak memberi respon agar argumen tersebut tidak Lebih meluas.

Setelah selesai bercukur, Steve pun berjalan keluar dari salon, dan baru beberapa langkah, ia berpapasan dengan seorang lelaki berambut panjang dan jenggotnya pun sangat lebat, sepertinya ia sudah lama tidak bercukur dan itu membuatnya terlihat tidak rapi.

Steve kembali masuk ke dalam salon dan kemudian berkata pada sang tukang cukur,

"Tuan ternyata tukang cukur itu tidak ada”,

Sang tukang cukur pun terkejut dengan perkataan Steve tersebut.

"Bagaimana mungkin mereka tidak ada? Buktinya adalah saya.
Saya ada disini dan saya adalah seorang tukang cukur," sanggahnya sambil tertawa.

Steve kembali berkata tegas, "Tidak, mereka tidak ada”
kalau mereka ada,
tidak mungkin ada orang yang berambut panjang dan berjenggot lebat seperti contohnya pria di luar itu."

"Ah, anda bisa saja...Tukang cukur itu selalu ada di mana-mana, yang terjadi pada pria itu adalah bahwa dia tidak mau datang ke salon saya untuk dicukur," jawabnya tenang sambil tersenyum.

"Tepat!" tegas Steve. "Itulah poinnya.

Tuhan itu ada

Yang terjadi pada umat manusia itu adalah karena mereka tidak mau datang mencari dan menemui-Nya. Itulah sebabnya mengapa tampak begitu banyak penderitaan di seluruh dunia ini...."